Rabu, 03 April 2013

PMS

Human Papilloma Virus (HPV)

Jika virus ini memasuki vagina anda, maka ada kemungkinan virus ini menyebabkan kerusakan sel dalam vagina anda tersebut sehingga pertumbuhannya menjadi tidak normal (displasia). Kondisi tidak normal ini bisa berubah menjadi kanker serviks (cervical cancer). Kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan sel abnormal menjadi sel kanker ini semakin cepat. Begitu juga dengan tidak rutin memeriksakan kesehatan vagina (Pap smear test), pemeriksaan ini penting minimal dua tahun sekali untuk mengetahui adakah sel yang tidak normal dalam rahim. Anjuran pemeriksaan kesehatan bukan hanya pada wanita, pada pria yang sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan pun perlu memeriksakan kesehatan kulit sekitar kemaluan/penis. Jika seorang pria nantinya menikah, kemudian istrinya suatu saat mengalami kanker serfiks maka ada kemungkinan si suami (yang dulu atau sekarang masih sering berganti-ganti pasangan itulah) yang membawa HPV ke dalam vagina istrinya. Jadi jangan hanya bisa menyalahkan istri, kadang suami juga perlu introspeksi.

gambaran HPV
HPV menimbulkan kutil pada anggota tubuh khususnya tangan dan kaki karena kedua bagian inilah yang sering bersentuhan dengan kulit pasangan seksnya. Jika pada penis ditemukan kutil maka sebaiknya diperiksakan ke dokter karena ada kemungkinan itu adalah displasia akibat HPV tadi. HPV juga bisa menyebabkan kerusakan sel pada mulut dan bibir. Hal ini akan semakin parah pada seseorang yang mengidap HIV/AIDS (ODHA) yaitu memunculkan luka pada daerah yag terinfeksi karena kekebalan tubuh ODHA tersebut sangat lemah.
Ada sekitar seratus jenis virus yang digolongkan sebagai HPV. Kebanyakan menular karena bersentuhan kulit antara pembawa virus dengan orang yang sehat. Sesama pembawa pun akan bisa bertukar jenis virus. Sehingga efeknya akan semakin bertambah pada sel tubuh. Virus ini bisa dengan mudah menular pada hubungan seksual. Diperkirakan 75% orang yang aktif secara seksual yang berusia 15-50 tahun di AS mengalami sedikitnya satu jenis infeksi HPV. Oleh sebab itu sebaiknya kita menghindari berhubungan seks dengan siapapun kecuali hanya pada satu pasangan seks kita. Sekali lagi, kondom tidak bisa mencegah penularan virus ini.
Tidak ada gejala khusus pada orang yang telah terinfeksi virus ini, bisa saja seorang wanita yang memiliki displasia/kutil pada vaginanya tidak berubah menjadi kanker serfiks karena memang daya tahan tubuhnya kuat.



Kutil (wart) pada HPV
Belum ada obat yang bisa memberantas HPV. Hanya kekebalan tubuh kita lah yang bisa melakukannya, namun kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda, jika memang bagus maka penyakit ini akan cepat bisa dihilangkan atau dilemahkan dari tubuh kita (bagi pengidap HIV/AIDS virus yang lemah ini bisa menjadi kuat kembali jika kekebalan tubuhnya sangat rendah). Displasia dan kutilnya dapat dicabut. Ada beberapa cara untuk melakukan ini: Ditembak dengan laser, membekukannya dengan nitrogen cair, memotongnya/ bedah, dan mengobatinya dengan zat kimia tertentu. Sekali lagi hal ini hanya untuk menghilangkan kutil/displasia saja bukan menghilangkan virus yang mungkin sudah tersebar ke sekitar daerah terinfeksi atau ke tempat lain melalui peredaran darah. Jadi jagalah kondisi tubuh anda tetap sehat supaya kekebalan tubuh anda pelan-pelan bisa memberantas virus ini sehingga tidak membahayakan tubuh anda.

Tidak ada komentar: