Human
Papilloma Virus (HPV)
Jika virus ini memasuki vagina anda,
maka ada kemungkinan virus ini menyebabkan kerusakan sel dalam vagina anda
tersebut sehingga pertumbuhannya menjadi tidak normal (displasia). Kondisi
tidak normal ini bisa berubah menjadi kanker serviks (cervical cancer).
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan sel abnormal menjadi sel kanker
ini semakin cepat. Begitu juga dengan tidak rutin memeriksakan kesehatan vagina
(Pap smear test), pemeriksaan ini penting minimal dua tahun sekali untuk
mengetahui adakah sel yang tidak normal dalam rahim. Anjuran pemeriksaan
kesehatan bukan hanya pada wanita, pada pria yang sering melakukan hubungan
seksual berganti-ganti pasangan pun perlu memeriksakan kesehatan kulit sekitar
kemaluan/penis. Jika seorang pria nantinya menikah, kemudian istrinya suatu
saat mengalami kanker serfiks maka ada kemungkinan si suami (yang dulu atau
sekarang masih sering berganti-ganti pasangan itulah) yang membawa HPV ke dalam
vagina istrinya. Jadi jangan hanya bisa menyalahkan istri, kadang suami juga
perlu introspeksi.
gambaran HPV
HPV menimbulkan kutil pada anggota
tubuh khususnya tangan dan kaki karena kedua bagian inilah yang sering
bersentuhan dengan kulit pasangan seksnya. Jika pada penis ditemukan kutil maka
sebaiknya diperiksakan ke dokter karena ada kemungkinan itu adalah displasia
akibat HPV tadi. HPV juga bisa menyebabkan kerusakan sel pada mulut dan bibir.
Hal ini akan semakin parah pada seseorang yang mengidap HIV/AIDS (ODHA) yaitu
memunculkan luka pada daerah yag terinfeksi karena kekebalan tubuh ODHA
tersebut sangat lemah.
Ada sekitar seratus jenis virus yang
digolongkan sebagai HPV. Kebanyakan menular karena bersentuhan kulit antara
pembawa virus dengan orang yang sehat. Sesama pembawa pun akan bisa bertukar
jenis virus. Sehingga efeknya akan semakin bertambah pada sel tubuh. Virus ini
bisa dengan mudah menular pada hubungan seksual. Diperkirakan 75% orang yang
aktif secara seksual yang berusia 15-50 tahun di AS mengalami sedikitnya satu
jenis infeksi HPV. Oleh sebab itu sebaiknya kita menghindari berhubungan seks
dengan siapapun kecuali hanya pada satu pasangan seks kita. Sekali lagi, kondom
tidak bisa mencegah penularan virus ini.
Tidak ada gejala khusus pada orang
yang telah terinfeksi virus ini, bisa saja seorang wanita yang memiliki
displasia/kutil pada vaginanya tidak berubah menjadi kanker serfiks karena
memang daya tahan tubuhnya kuat.
Kutil (wart) pada HPV
Belum ada obat yang bisa memberantas
HPV. Hanya kekebalan tubuh kita lah yang bisa melakukannya, namun kekebalan
tubuh setiap orang berbeda-beda, jika memang bagus maka penyakit ini akan cepat
bisa dihilangkan atau dilemahkan dari tubuh kita (bagi pengidap HIV/AIDS virus
yang lemah ini bisa menjadi kuat kembali jika kekebalan tubuhnya sangat
rendah). Displasia dan kutilnya dapat dicabut. Ada beberapa cara untuk
melakukan ini: Ditembak dengan laser, membekukannya dengan nitrogen cair, memotongnya/
bedah, dan mengobatinya dengan zat kimia tertentu. Sekali lagi hal ini hanya
untuk menghilangkan kutil/displasia saja bukan menghilangkan virus yang mungkin
sudah tersebar ke sekitar daerah terinfeksi atau ke tempat lain melalui
peredaran darah. Jadi jagalah kondisi tubuh anda tetap sehat supaya kekebalan
tubuh anda pelan-pelan bisa memberantas virus ini sehingga tidak membahayakan
tubuh anda.
Lihat juga:
- Kanker serviks
- Vaksin HPV
- Terapi hutrisi dan herbal untuk kanker
- Condiloma akuminata, Jengger ayam
- Kanker serviks
- Vaksin HPV
- Terapi hutrisi dan herbal untuk kanker
- Condiloma akuminata, Jengger ayam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar