Jumat, 19 April 2013

Kanker serviks



Bid. Vemy Tamaledu, S.ST
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
        Karsinoma serviks atau kanker leher atau mulut rahim atau juga disebut kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita. Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim/serviks yang abnormal dimana sel-sel mengalami perubahan kearah keganasan. Kanker ini hanya menyerang wanita yang pernah atau sedang dalam status sexually active.(2)
          Kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun, dalam waktu ke depan diprediksi kanker mulut rahim akan menjadi penyebab kematian nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatan. Menurut Organisasi WHO (World Health Organization = Organisasi Kesehatan Dunia), jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV yang menjadi faktor resiko terjadinya kanker serviks. Perempuan yang aktif secara seksual memiliki resiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal penyakit ini tanpa memandang usia atau gaya hidup.
Rounded Rectangle: 1        Kanker leher/mulut rahim ini menduduki urutan nomor dua penyakit kanker didunia bahkan sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia di diagnosa menderita kanker mulut rahim dan rata-rata 270.000 meninggal tiap tahun. Di Indonesia terdapat 90-100 kasus kanker mulut rahim per 100.000 penduduk. Kanker mulut rahim adalah kematian nomor satu yang sering terjadi pada wanita Indonesia. Data  register ruangan Kemuning lantai 3 Obstetri ginekologi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung, tahun 2011 ada sekitar 663 penderita kanker serviks, sedangkan bulan Januari- Mei 2012 ada sekitar 346 penderita kanker serviks. Data ini menunjukkan tingginya angka kejadian kanker serviks di Jawa barat khususnya yang dirawat di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Rounded Rectangle: 2        Oleh karena itu, maka kami tertarik menyusun kanker serviks sebagai Laporan Kasus di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat.

B.     Rumusan Masalah
Mengetahui pengelolaan kebidanan pada Ny. I. S, P2 A0 dengan Ca.Cervix stadium IB2 dengan kemoterapi PVB 1 diruangan Kemuning lantai 3 Obgin RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.

C.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada Ny. I. S, P2A0, Ca.Cervix stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1 di ruangan Kemuning lantai 3 Obgin RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2.      Tujuan khusus
a.       Dapat mengkaji data subjektif pada Ny. I.S, P2A0, Ca.Cervix  stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.
b.      Dapat mengkaji data objektif pada Ny. I. S, P2A0,Ca.Cervix  stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.
c.       Rounded Rectangle: 3Dapat melakukan analisa untuk menilai status kesehatan pada Ny. I.S, P2A0, Ca.Cervix  stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.
d.      Dapat melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. I.S, P2 A0, Ca.Cervix stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.
e.       Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan pada Ny. I.S, P2A0, Ca.Cervix stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.

D.    Manfaat
1.      Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan Ca.Cervix stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.
2.      Bagi Pendidikan
Dapat menambah bahan bacaan diperpustakaan, sehingga mahasiswa dapat meningkatkan wawasan khusunya dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus Ca.Cervix stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.
3.      Bagi Rumah Sakit
Dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan kebidanan pada ibu dengan kasus Ca.Cervix  stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1.




BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian
      Ca.Cervix (Kanker serviks) adalah kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita oleh Wanita. (1)
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina ). (7)
      Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90%  dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10%  sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. (7)
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun. (6)





Rounded Rectangle: 4
 
B.     Rounded Rectangle: 5Etiologi (2, 6)
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Jika sel serviks terus membelah maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker serviks. Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks:
1.      HPV (human papillomavirus)
HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
2.      Merokok
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3.      Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4.      Berganti-ganti pasangan seksual
Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
5.      Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
6.      Gangguan sistem kekebalan
7.      Rounded Rectangle: 6Pemakaian pil KB
8.      Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
9.      Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan pap smear secara rutin).
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
  1. Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
  2. Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
  3. Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
  1. Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
  2. Nyeri panggul, punggung atau tungkai
  3. Dari vagina keluar air kemih atau tinja
  4. Patah tulang (fraktur).


D.    Rounded Rectangle: 7Klasifikasi (4, 6)
Klasifikasi menurut FIGO :
Tingkat          Kriteria
0               :     Karsinoma in situ atau karsinoma intraepitel
I               :      Proses terbatas pada serviks (perluasan ke korpus uteri tidak                                            dinilai) 
Ia             :     Karsinoma serviks preklinis hanya dapat diagnosis secara                                     mikroskopis, lesi tidak lebih dari 3mm atau secara mikroskopik                              kedalamannya >3-5 mm dari epitel basal dan memanjang tidak                           boleh lebih dari 7 mm
Ib             :     Lesi invasif > 5, dibagi atas lesi < 4 cm dan > 4 cm
II              :     Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar ke 2/3                             bagian atas vagina dan atau ke parametrium tetapi tidak sampai                               dinding panggul
IIa            :     Penyebaran hanya ke vagina , parametrium masih bebas dari                                infiltrate tumor
IIb            :     Penyebaran ke parametrium,uni atau bilateral tetapi belum                                   sampai dinding panggul
III            :     Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau ke parametrium                                    sampai dinding panggul
IIIa          :     Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke                                dinding panggul
Rounded Rectangle: 8IIIb          :     Penyebaran sampai dinding panggul tidak ditemukan daerah                               bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses                       pada tingkat I atau II tetapi sudah ada gangguan faal ginjal                          /hidronefrosis
IV             :     Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan                                              mukosa rectum dan atau vesika urinaria ( dibuktikan secara                                                           histology) atau telah bermetastasis keluar panggul atau ketempat                                        yang jauh.
IVa           :     Telah bermetastasis ke organ sekitar
IVb           :     Telah bermetastasis jauh 

E.     Patofisiologi (5)
Faktor Ekstrinsik


 
Skuamokolumner serviks

Tumbuh Eksofilik,  Endofilik , Ulseratif








 


               Keputihan          Metroragia        Cepat lelah      Obstruksi VU



F.     Rounded Rectangle: 9Pemeriksaan Penunjang (6)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
1.      Pap smear
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker serviks pun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1 kali/tahun. Jika selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, pap smear bisa dilakukan 1 kali/2-3 tahun.
Hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks:
-          Normal
-          Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)
-          Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
-          Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
-          Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).
2.       Biopsi
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.

3.      Rounded Rectangle: 10Kolposkopi  (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
4.      Tes Schiller
Serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
5.       Untuk membantu menentukan stadium kanker, dilakukan beberapa pemeriksan berikut:
-          Sistoskopi, Rontgen dada
-          Urografi intravena
-          Sigmoidoskopi
-          Skening tulang dan hati
-          Barium enema
-          Servikografi, Gineskopi
-          Pap net (pemeriksaan terkomputerisasi dengan hasil lebih sensitif)
G.    Penatalaksanaan (5,8)
Tingkat            Penatalaksanaan
0                :     Biopsi kerucut, Histerektomi transvaginal
Ia               :     Biopsi kerucut, Histerektomi transvaginal
Ib, IIa        :     Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul dan                                  evaluasi kelenjar limfe paraaorta (bila terdapat metastasis                           dilakukan radioterapi pasca pembedahan)
IIb, III,IV       :     Histerektomi transvaginal
IVa, IVb  :     Radioterapi, Radiasi paliatif, Kemoterapi
Rounded Rectangle: 11Kemoterapi pada Kanker Serviks. Kemoterapi adalah suatu metode pengobatan yang bertujuan untuk membunuh sel kanker. Obat ini menyasar sel kanker dengan cara merusak dan menghambat faktor-faktor pertumbuhan sel. Pada beberapa jenis obat kemoterapi yang konvensional efek obat kemo tidak hanya berakibat pada sel kanker saja tapi juga pada sel yang sehat. Sehingga sering kali muncul efek samping pasca pemberian kemoterapi, contohnya adalah kebotakan, mual dan muntah. Obat kemoterapi biasanya diberikan melalui intravena (IV) atau per oral. Sebenarnya terdapat rute lain lagi yang bisa digunakan namun untuk kanker serviks pemberiannya lebih umum dengan intravena atau mulut. Beberapa jenis kemoterapi yang biasanya digunakan pada pengobatan kanker serviks adalah:
-          Carboplatin
-          Cisplatin
-          Paclitaxel
-          Fluorouracil (5FU)
-          Cyclophosphamide
-          Docetaxel
-          Ifosfamide, Gemcitabine
Efek samping yang sering terjadi pada kemoterapi. Efek samping kemoterapi dapat bervariasi, tergantung pada jenis obat yang diberikan. Ada obat yang secara spesifik menyebabkan mual-muntah, ada yang menyebabkan kebotakan, ada yang menyebabkan penurunan sel darah putih. Namun secara umum obat kemoterapi akan menyebabkan mual, kebotakan dan rasa kelelahan. Saat ini berkembang obat-obat yang berfungsi untuk mengatasi efek samping yang muncul pasca kemoterapi sehingga pasien akan merasa lebih nyaman pasca kemoterapi.
Rounded Rectangle: 12Berapa kali kemoterapi dilakukan?. Frekuensi pemberian kemoterapi tergantung pada berbagai faktor. Dokter akan membuat rencana pengobatan sesuai berdasarkan pada jenis kanker, stadium, faktor kesehatan, jenis obat kemoterapi yang diberikan dan metode pengobatan lain yang digunakan. Pada kanker serviks, pemberian obat kemoterapi umumnya diberikan setiap minggu atau setiap tiga minggu sekali. Jika pemberian dengan metode setiap 3 minggu maka akan diberikan sebanyak 6 siklus. Pada beberapa kasus, kemoterapi tidak bisa dilakukan secara lengkap sebanyak 6 siklus, sehingga dokter terkadang harus memilih alternative pengobatan lain.
Hal-hal yang sebaiknya diketahui sebelum menjalani kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan yang intensive sehingga pasien sebaiknya mengetahui beberapa hal sebelum menjalani kemoterapi:
-          Obat kemoterapi apa yang akan diberikan
-          Mengapa obat ini dipilih
-          Berapa lama kemoterapi akan berlangsung dan berapa siklus
-          Apa efek samping yang akan muncul
-          Efek samping apa yang membutuhkan perhatian medis
-          Berapa tingkat kesuksesan pengobatan dengan kemoterapi ini dengan wanita lain pada kasus yang sama
-          Apakah kemoterapi ini akan berdampak pada aktivitas keseharian
-          Rounded Rectangle: 13Apakah ada obat yang akan diberikan untuk mengatasi efek samping kemoterapi
H.    Prognosis (6)
Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam dua tahun setelah timbul gejala. Pasien yang mengalami histerektomi dan memiliki risiko tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah histerektomi radikal terjadi 80% rekurensi dalam dua tahun. 














BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. I. S, P2 A0 CA.CERVIX STADIUM 1B2 DENGAN KEMOTERAPI PVB 1 DI RUANGAN KEMUNING LANTAI 3  OBGIN RSUP. Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Tanggal/ Jam masuk rumah Sakit     :     14 Juni 2012/ J.  08.15 WIB
Tanggal/ Jam pengkajian                  :     16 Juni 2012 / J. 07.15 WIB
Nama pengkaji                               :     Vemy Tamaledu
Medrec                                            :     1205 1507

Nama ibu                     :     Ny. I.S                  Nama suami               : Tn. S
Umur                           :     41 tahun                Umur                         :  48 tahun
Pendidikan                  :     SMA                     Pendidikan                :  SMA
Pekerjaan                     :     IRT                        Pekerjaan                   :  Buruh
Suku Bangsa/ Agama :     Sunda/ Islam         Suku Bangsa/Agama :  Sunda / Islam
Golongan Darah          :     A                           Golongan Darah        :  O

Alamat                                             :     Kp. Ciloa Satu RT 01/ RW 06 Kel.                                     Panyocokan Kec. Ciwidey
Riwayat Alergi                                 :     Tidak ada



Rounded Rectangle: 14
 
A.    Rounded Rectangle: 15DATA SUBJEKTIF
1.       Keluhan Utama
Ibu mengeluh perdarahan dari jalan lahir sejak ±4 bulan sebelum masuk rumah sakit. Perdarahan membasahi 1-2 pembalut/hari. Kontak bleeding dialami sejak satu tahun yang lalu. Keputihan dialami sejak 6 bulan terakhir yang berbau dan gatal. 3 jam sebelum masuk rumah sakit ibu mengalami perdarahan banyak dari jalan lahir membasahi 2 kain panjang dan bergumpal-gumpal.
2.      Riwayat menstruasi
-       Umur  menarche    :  14 tahun dan lamanya haid 4-5 hari
-       Haid terakhir         : 10 Mei 2012
-       Keluhan saat haid    :        tidak ada
3.      Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan yang pertama bagi ibu dan suaminya. Usia ibu saat menikah 27 tahun dan suami 35 tahun.
4.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-          Anak pertama lahir tgl 15-9-1999, di RB, aterm, oleh dokter, jenis kelamin perempuan, BBL 3300 gram, hidup.
-          Anak kedua lahir tanggal 14-8 2005, di BPS, aterm, oleh bidan, jenis kelamin perempuan, BBL 3100 ram, hidup.
5.      Riwayat penyakit yang lalu/ operasi
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat dirumah sakit karena suatu penyakit/dioperasi.
6.      Rounded Rectangle: 16Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit seperti dirinya, dan tidak ada penyakit keturunan atau menular.
7.      Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi suntik dan pil secara bergantian setelah kelahiran anaknya yang kedua. Terakhir ibu menggunakan kondom.
8.      Kebiasaan sehari-hari
-          Pola makan            :    3 x sehari dengan menu yang bervariasi yaitu                              nasi, sayur dan lauk-pauk. Nafsu makan ibu                                agak menurun, tapi ibu selalu berusaha untuk                                               makan.
-          Pola minum           :    8 gelas/hari dengan jenis air putih, kadang-                                 kadang susu.
-          Pola eliminasi        :    Terpasang DC dan ibu mengatakan belum BAB
                                   sejak masuk rumah sakit.
-          Pola istirahat         :    Sering terbangun karena belum terbiasa dengan                           lingkungan diruangan
-          Psikososial             :    Ibu dan keluarga mengetahui dan dapat                                       menerima dengan kondisi penyakit yang dialami
                                   ibu sekarang.


Rounded Rectangle: 17              -   Pola seksual          :   Ibu mengatakan sejak 1 tahun terakhir hubungan
                                                    seksual dengan suami jarang dilakukan. Hal ini
                                                    dikarenakan ibu takut akan berdarah setelah
                                                     berhubungan. Setiap kali berhubungan, suami
                                                     menggunakan kondom dan sebulan hanya 1-2
                                                     kali berhubungan badan.
B.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
-       Keadaan umum      :    Sedang
-       Kesadaran               :    Compos mentis
-       BB/TB                    :    49 kg/ 156 cm
-       Tekanan darah        :    90/60 mmHg
-       Nadi                        :    120 x/ menit
-       Suhu                       :    36,6 º C
-       Respirasi                 :    22 x/ menit
2.   Pemeriksaan fisik
-     Rambut                   :    Hitam, berombak, bersih
-     Mata                       :
Ø  Konjungtiva      :    Pucat
Ø  Sklera                :    Tidak ikterik
            -     Telinga                    :    Simetris, pendengaran baik, tidak ada                                                                  pengeluaran cairan
-     Hidung                   :    Simetris, penciuman baik
Rounded Rectangle: 18-     Mulut                      :    Bibir simetris, tidak ada caries dan stomatitis,                                         lidah bersih
-     Leher                      :    Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan                                    kelenjar tyroid.
-     Dada dan axila       :
Ø  Gerakan            :    Simetris
Ø  Benjolan           :    Tidak ada
-          Pulmo                     :    VBS kiri dan kanan sonor
-          Jantung                   :    Bunyi murni, irama regular
-          Abdomen                :    Datar lembut, tidak teraba adanya benjolan
-          Ekstremitas atas      :    Tidak odem, tangan kiri terpasang transfusi PRC                        labu II  20 tetes/menit.
-          Ekstremitas bawah :    Tidak odem, tidak ada varices, reflek +/+
3.      Pemeriksaan khusus
-       Anus                      :    Tidak ada hemoroid
-       Genitalia                :    Pengeluaran darah pervagina masih ada,                                      jumlahnya sedikit, vulva dan vagina tidak ada                                 kelainan, terpasang dower kateter  200 cc.
4.      Pemeriksaan penunjang
-       Hasil pemeriksaan Patologi/citologi tanggal 18 Mei 2012
  Epidermoid carcinoma cervix


-       Rounded Rectangle: 19Hasil PA                :    tanggal 12 Juni 2012
  Non Keratinizing squamous sel karsinoma moderately differentiated   a/i cervix
-       Hematologi           :    Tanggal 15 Juni 2012
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Hemoglobin
6,7 gr/dl
(12-16)
Leukosit
13.000 mm³
(4400-11.300)
Hematokrit
20 %
(35-47)
Eritrosit
2,37 uL
(3,6-5,8)
Trombosit
360.000 mm³
(150.000-450.000)
SGOT/SGPT
16/14
(<35/0-35)
Ureum
14
(15-50)
Kreatinin
0,49
(0,5-0,9)
Klorida
97
(98-108)
Kalsium
5,41
(4,7-5,2)
Magnesium
1.96
(1,70-2,55)

-       Hasil kolaborasi dengan dokter, advis :
1.       Perbaiki keadaan umum
2.       Transfusi PRC sampai Hb ≥ 11 gr/dl ( 4 Labu ), Cek sysmex
3.       Rencana kemoterapi PVB 1
4.       Kalnex 3 x 1 ampul intra vena, kalau perlu
5.       Asam Mefenamet 3 x 500 mg per oral
6.       Monitoring tanda-tanda vital dan diuresis 200 cc/jam

C.    Rounded Rectangle: 20ANALISA DATA
P2 A0 dengan Ca.Cervix stadium 1B2 dengan anemia.
D.    PENATALAKSANAAN
Tanggal 16-Juni 2012
1.   Jam 07.30 WIB, Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan suami, ibu dan suami  memahami.
2.   Jam 07.35, Menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, tempat tidur sudah dirapikan.
3.   Jam 08.00 WIB, Memberi minum obat Asam mefenamet 1 tablet/oral.
3.   Jam 07.40 WIB, Memonitoring transfusi, transfusi masih terpasang PRC Labu ke II 20 gtt/menit, transfusi jalan lancar.
4.               J. 10.40 WIB transfusi habis, infus diganti dengan NaCl 0,9% 20 gtt/menit, infus berjalan lancar.
5.   Jam 12.30 WIB, Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi, ibu sudah makan 1 porsi nasi dan minum 2 gelas air putih.
6.   Jam 13.00 WIB, Memberi dukungan psikologi pada ibu, ibu merasa tenang.
7 . Jam 13.30 WIB, Memonitoring diuresis, DC masih terpasang urine 1000 cc, sudah dibuang ( urine dari jam 07.00-13.30 WIB)
8.   13.40 WIB, Memberikan KIE tentang personal hygiene, ibu dan keluarga memahami, pampers diganti setiap basah/berdarah, baju dan pakaian dalam selalu diganti.

Rounded Rectangle: 21CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal   :   18 Juni 2012
S              :    Ibu mengeluh belum BAB
O              :    Keadaan umum baik, terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, DC                          diuresis ± 500 cc/ 10 jam, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/                               menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,7ºC, perdarahan sedikit,                                          abdomen datar lembek, telah dapat transfusi PRC 4 labu, hasil Hb
                     terakhir 10,1 gr/dl, ibu belum BAB. Hasil kolaborasi dengan dokter,
                    advis :
                    -     Rencana kemo PVB 1
                    -     Kalnex 3 x 1 Intra Vena, K/P
                    -     Asam Mefenamet 3 x 500 mg  per oral
                    -     Dulcolax 1 tablet supositoria
A              :    P2 A0, Ca.Cervix stadium 1B2 dengan konstipasi
P              :    1.   Jam 07.15 WIB, Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu
                           dan suami, ibu dan suami memahami.
               2.  Jam 09.00 WIB, Memberikan dulcolax 1 tablet supositoria per 
                    anus.
              3.   Jam 11.00 WIB, Memfasilitasi kebutuhan istirahat, ibu sudah
                    tidur sekitar 1 jam.
              4.   Jam 12.30 WIB, Memfasilitasi pemenuhan nutrisi dan hidrasi,                              ibu sudah makan 1 porsi dan minum air putih 2 gelas.
Rounded Rectangle: 22              5.   Jam 13.30 WIB, Memonitoring diuresis, DC masih terpasang   
                    urine 800 cc ( urine jam 07.00-13.30 ),  sudah dibuang dan ibu
                    lega karena sudah  BAB 1
                    kali.                         
Tanggal   :   19 Juni 2012
S               :    Ibu tidak ada keluhan
O              :    Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, terpasang infus         Rl 55 gtt/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/ menit,    respirasi 22 x/menit, suhu 36,6 ºC, terpasang DC 300 cc, perdarahan
                     jalan lahir sedikit. Hasil kolaborasi dengan doktere, advis :
                    -     Kemoterapi PVB 1 hari 1
                    -     Asam Mefenamat 3 x 500 mg per oral
A              :    P2 A0, dengan Ca.Cervix stadium 1B2  
P               :    1.   Jam 07.15 WIB, memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu
                           dan keluarga, ibu dan suami memahami
                     2.   Jam 11.00 WIB, memonitoring tetesan obat kemoterapi Labu I-
               IV  kecepatan  88  gtt/menit, infus jalan lancar.
        3.   Jam 12.08 WIB, Obat kemoterapi Labu IV habis infuse diganti 
                dengan NaCl 0,9 % 28 gtt/menit, infuse jalan lancar.
                     4.   Jam 12.10 WIB, memonitoring keadaan umum, tanda-tanda vital             dan keluhan: keadaan umum sedang, tekanan darah 110/70    mmHg, Nadi 84 x/ menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,7ºC,       keluhan sedikit mual.
Rounded Rectangle: 23 

  5.   Jam 12.15 WIB, konsultasi dengan dokter, advis ranitidine 1                                ampul  (IV), sudah diberikan.
         6.   Jam 12.30 WIB,  memfasilitasi pemenuhan nutrisi dan cairan, ibu
               sudah  makan nasi 1 porsi dan minum air putih 2 gelas.
        7.   Jam 13.30 :WIB, memonitoring diuresis DC masih terpasang   
               urine  800 cc ( Jam 07.00-13.30 WIB),  sudah dibuang.

Tanggal   :   20 Juni 2012
S               :    Ibu mengeluh mual
O              :    Keadaan umum sedang, kesadaran kompos mentis, terpasang infus                                        NaCl 0,9% 20 tetes/ menit, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 86                                              x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 37 ºC, terpasang DC 200 cc,
                     perdarahan ada sedikit, Hb terakhir tgl 17 Juni 2012 10,1 gr/dl. Hasil  
                     kolaborasi dengan dokter, advis :
                     -     Ranitidine 3 x 1 Ampul (IV)
                     -     Aff infus dan DC
                     -     Asam Mefenamat 3 x 500 mm per oral
                     -     Rencana PVB 1 hari ke 5 tanggal 23 Juni 2012
                     -     Ibu boleh pulang 
A              :    P2 A0, dengan Ca.Cervix stadium 1B2 post kemoterpi PVB 1 
                     dengan keluhan mual
P               :    1.   Jam 07.15 WIB, memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu
                          dan kelurga, ibu dan suami memahami.
Rounded Rectangle: 242.   Jam 08.00 WIB, memberikan injeksi ranitidine 1 ampul IV
                     3.  Jam 12.00 WIB, memonitoring tetesan infus NaCl 0,9%  28 
                          tetes/menit, infus jalan lancar.
                     4.  Jam 12.30 WIB, memfasilitasi pemenuhan nutrisi dan hidrasi,
                          ibu  makan nasi porsi kecil tapi sering dan minum teh manis han
                          gat  1 gelas.
         5.  Jam 13.00 WIB, memfasilitasi persiapan ibu untuk pulang
              -     Jam 13.10 WIB, Memberikan informasi dan edukasi tentang:
                   efek samping dari kemoterapi dan penanganan dirumah, ibu     dan keluarga mengerti.
              -     Memberikan leflet pada ibu
              -     Segera kepetugas kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan
 jika keluhan tidak teratasi
              -    Kembali masuk rumah sakit untuk pemberian kemoterapi PVB 1 hari kelima
              -     Makan makanan yang bergizi cukup sayur, lauk dan buah.
              -    Sebaiknya belum melakukan hubungan suami istri sebelum     seluruh proses pengobatan kemoterapi selesai.
          -     Jam.14.00 WIB, infus dan DC diaff
                  
    


BAB IV
PEMBAHASAN

            Dalam pembahasan ini, penulis akan menganalisa antara asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. I. S,  P2 A0 dengan Ca.Cervix stadium 1B2 dengan teori yang ada. Banyak hal yang ditemukan dalam melakukan asuhan kebidanan mulai dari pengumpulan data subjektif, objektif, analisa dan penatalaksanaan terhadap klien dengan Ca.Cervix di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.
            Adapun hal-hal yang penulis temukan selama melakukan asuhan kebidanan adalah sebagai berikut :
A.      Subjektif
Pada pengumpulan data subjektif penulis melakukan anamnesa dengan cara wawancara kepada Ny. I. S dan keluarga ( suami ). Hasil anamnesa, umur klien 41 tahun, hal ini sesuai dengan teori bahwa Ca. Cervix biasanya pada usia antara 35- 55 tahun (8).
     Disamping usia, berdasarkan keluhan utama, ibu pernah mengalami perdarahan 4 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Keputihan dialami ibu sejak 6 bulan terakhir  yang berbau dan gatal dan terjadinya kontak bleeding setelah berhubungan senggama sejak 1 tahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan teori  dari tanda dan gejala Kanker Serviks (2, 6).



Rounded Rectangle: 25
 
B.       Rounded Rectangle: 26Objektif
Pada pengumpulan data objektif penulis memperoleh data dengan melihat keadaan umum, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Hasil laboratorium tanggal 15 Juni 2012 Hemoglobin 6,7 gr/dl. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada penderita Kanker Serviks mengalami perdarahan yang memungkinkan untuk terjadinya anemia. Tanggal 18 Mei 2012, hasil pemeriksaan Patologi/Citologi adalah : Epidermoid Carcinoma Cervix. Hasil Patologi Anatomi ( PA ) tanggal 12 Juni 2012 adalah Non Keratinizing Squamous sel karsinoma moderately differentiated a/i cervix.
C.      Analisa
Pada tahap melakukan analisa penulis tidak menemukan kesulitan karena diagnosis sudah dapat ditegakan dari keluhan utama, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari data subjektif dan objektif Ny. I. S. dapat didiagnosis sebagai P2 A0 dengan Kanker Serviks.
D.      Penatalaksanan
Penatalaksanaan pada Ny. I. S dengan Kanker Serviks stadium 1B2 dilakukan sesuai dengan protap pelaksanaan yang ada, dimana pemberian kemoterapi berdasarkan klasifikasi Kanker Serviks. Sesuai dengan klasifikasi tersebut, maka kemoterapi yang diberikan adalah NAC PVB.  


Rounded Rectangle: 27Selain kemoterapi, diberikan asuhan kebidanan yang komprehensif dengan pendekatan Bio-Psikososial yaitu dengan memberikan asuhan sesuai dengan standar profesi kebidanan dan wewenangnya serta memberikan dukungan moril dan spiritual pada klien.
Demikian analisa penulis, bahwa antara asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. I. S, P2 A0 dengan Ca.Cervix stadium 1B2 telah sesuai dengan teori.
















BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
      Asuhan Kebidanan yang dilaksanakan pada Ny. I.S, P2A0,Ca.Cervix   stadium 1B2 dengan kemoterapi PVB 1 diruangan kemuning lantai 3 Obgin
     RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai berikut:
      1.   Pengumpulan data subjektif dapat diperoleh dengan lengkap
2.      Pengumpulan data  objektif secara lengkap dan akurat
3.      Analisa kebidanan dapat ditegakan  dengan tepat
4.      Penatalaksanaan sesuai dengan Protap yang ada
5.      Pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAP
B. Saran
  1 . Bagi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
        Setiap tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
2.      Bagi Pembaca
        Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuannya tentang Kanker             Serviks sehingga dapat melakukan pemeriksaan sejak dini.






Rounded Rectangle: 28
 
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifuddin, (2001), Buku acuan nasional  pelayanan kesehatan maternal          dan neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono      Prawirohardjo, Jakarta.
Admin. (2012). Penyebab dan gejala kanker leher rahim.  
http://www.f-  buzz.com/2012/06/11/penyebab-dan-gejala-kanker-leher-rahim/. (akses        tanggal 11 Juni 2012)
Anonymous. (2012). Kanker Rahim. http://kesehatan.07x.net/index.php/cervicalcancercat/58-kanker-rahim-            cervical-cancer.html (akses tanggal 11 Juni 2012)
Anonymous. (2012). Natural history of cervical cancer.        http://pdfdatabase.com/download_file_i.php?file=1628579&desc=cervix+. pdf (akses tanggal 11 Juni 2012)
Hacher, Moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , Jakarta.
Hadi, Triyono (2012)  http://tentangkanker.com/2012/kemoterapi-pada-kanker-      serviks (akses tanggal 21 Juni 2012)
Helen Varney, dkk (2002). Buku Saku Bidan, cetakan I, EGC, Jakarta
Sarengat, Ika. (2012). Penanganan Ca Cervix.           http://susternada.blogspot.com/2012/06/penanganan-ca-cervix.html (akses       tanggal 11 Juni 2012)



Rounded Rectangle: 29
 

Tidak ada komentar: