PEMERIKSAAN FISIK PADA SYSTEM
PERKEMIHAN
A.
PEMERIKSAAN PADA
GINJAL
Ginjal
terletak dalam rueng retroperitoneal pada kedua kuadran atas abdomen secara
anatomis lobus kedua ginjal menyentuh diafragma dan ginjal turun sewaktu inhalasi
ginjal kanan normal lebih mudah dipalpasi dari pada ginjal kiri, karena ginjal
kanan terletak lebih bawah dari pada ginjal kiri, hal ini karena ginja kanan
terdesak oleh hepar.
TEHNIK
|
TEMUAN
|
Inspeksi
1. Pasien
tidur terlentang pemeriksaan di sebelah kanan
2. Kaji
daerah abdomen pada garis mid klaikula kiri dan kanan atau daerah costovetebral
angle (CVA) atau lower edge of rib cage
3. Perhatikan
simetris atau tidak tampak ada masa dan pulsasi
Auskultasi
1.Dengan
menggunakan stetoskop kita dapat mendengar apakah ada bunyi desiran pada
aorta dan arteri renalis
2.Gunakan
sisi bel stetoskop, pemeriksan mendengarkan bunyi desiran di daerah
epigastrik di area ini kita bisa mendengarkan bunyi aorta.
3.
Dengar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas karena pada area ini terdapat
arteri renalis kiri dan kanan
Perkusi
1.Pasien
dalam posisi terlungkup atau posisi duduk perkusi dilakukan dari arah
belakang karena posisi ginjal berada didaerah belakang. Letakan tangan kiri
diatas CVA dan lakukan perkusi diatas tangan kiri dengan menggunakan kepalan
tangan untuk mengevaluasi nyeri tekan ginjal
Palapsi
1.Ginjal
setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi dibawah lekung iga
2.
Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi kanan pasien posisi
terlentang. Pemeriksa meletakan tangan kiri di bawah pinggang di dVA kiri, tangan
kanan berada dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula
3.
Nitruksikan pasien menarik nafas dalam dan mengeluaarkaan dengan lengkap
4.
Pada saat pasien menarik napas, angkat bagian CVA kiri dengan ta, gan kiri dan tangan kanan
melakukan palpasi kanan dalam
5.
Bila ginjal teraba rasakan kontur (bentuk), ukuran dan adanya nyeri tekan
6.
Untuk gijal kanan tempatkan tangan kiri dibaawah pinggang di daerah CVA kanan, tangan kanan berada dilenggkungan
iga kanan
7. Lakukan maneuver yang sama seperti pada
palapasi ginjal kiri
|
Normal keadaan
abdomen simetris tidak tampak masa dan tidak ada pulsasi
Bila tampak masa dan pulsasi kemungkinan ada
polikistik,hidroneprosis ataupun nefroma
Normal
tidak terdengar bunyi naskuler aorta maupaun arteri renalis bila ada bunyi
desiran kemungkinan, adanya RAS ( renalis arteri senisis) nephrosclerotik
Bila
tedengar bunyi desiran .jangan melakukan palpasi cidera pada suatu aneurisma
dibawah kulit dapat terjadi sebagai akibatnya
Normal
tidak menghasilakn nyeri tekan bila ada nyeri tekan diduga ada inflamasi akut
Pada
keadadn normal ginjal tidak teraba, apabila ginjal teraba dan mendasar dengan
kenyal, kemungkinan adanya polikistik maupaun hidroneposis
Bila
dilakukan penekanan pasien mengeluh sakit, hal ini tanda kemungkinan adanya
perandangan
|
B.
PEMERIKSAAN
URETER
Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di
luar, harus digunakan diagnostik lain seperti BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy
tetapi keluhan pasien dapat dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya,
seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang menjalar kebawah, hal ini
yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan adanya distensi ureter
dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu
C. PEMERIKSAAN KANDUNGAN KEMIH
TEHNIK
|
TEMUAN
|
Inspeksi
1. Perhatikan
bagian abdomen bagian bawah, kandungan kemih adalah organ berongga yang
mampuh memebesar untuk mengumpulkan dan mengeluarkan urin yang dibuat ginjal
2. Didaerah
supra pubis apakah adanya distensi
Perkusi
1. Pasien
dalam posisi terlentang, perkusi dilakukan mengetukan pada daerah kandung
kemih daerah supra pubis
Palapasi
1. Lakukan
palpasi kandungan kemih pada daerah supra pubis
|
Normalnya kandungan
kemih terletak dibwah simpisis pubis. tetapi setelah membesar organ ini dapat
dilihat distensi pada area supra pubis
Bila kandungan kemih
penuh maka akan terdengar bunyi dullness/redup
Pada kondisi normal
urin dapat dikeluarkan secara lengkap dan kandungan kemih tidak teraba. Bila
ada obstruksi dibawah ada produksi urin normal maka urin tidak dapat
dikeluarkan pada kandung kemih sehingga akan terkumpul pada kandung kemih.
Hal ini mengakibatkan distensi kandungan kemih yang bisa dipalapasi didaerah
supra pubis
|
D. PEMERIKSAAN URETHRA DAN MEATUS
URETHRA
Urethra
tidak bisa diperiksa dari luar perlu pemeriksan penunjang sperti BNO,
CYSTOCOPY, yang bisa di identifikasi adalah urin yang keluar
a.
Karakteristik urin
1.
jumlah perhari
· oliguri : 100-400cc/hari
· anuri : urin output sampai 100cc/hari
· total
anuri : urin output 0cc/hari
· polyuria : urin output lebih dari 1500cc/hari
2. dysuria
sakit pada saat mengeluarkan urin
3. warna (merah,kuning)
4. baunya
5. pola
buang air kecil yang mengalami perubahan
6. kemampuan
mengontrol buang aur kecil
· Urgency : tiba-tiba sangat mendesak ingin bak
· Hesistensy : kesulitan pada saat memulai dan mengakiri bak
· Dribling : urin keluar secara menetes
· Incontinensia
urin : urin keluar dengan sendirinya tidak bias
dikontrol
· Retensi
urin
7. Nocturia
bak pada malam hari
E.
PEMERIKSAAN
MEATUS URETHA
Peralatan
yang digunakan ; sarung tangan
Inspeksi
pada meatus urethra apakah ada kelainan sekitar labia. Untuk warna apakah ada kelainan pada
orifisiumuretrha pada laki-laki dan juga lihat cairan yang keluar.
F. PEMERIKSAAN PROSTAT MELALUI ANUS
Pemeriksaan
prostat untuk mengidentifikasi pembesaran kelenjar prostat bagi pasien
laki-laki yang mempunyai keluhan yang mengarah pada hypertrhepy prostat.
Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul yang beratnya kira-kira 20 gram yang
melingkari
urethra
pria dibawah leher kandung kemih akibat pembesaran kelenjar prostat. Berdampak
penyumbatan partial atau sepenuhnya pada saluran kemih bagian bawah.
Peralatan
yang digunakan:
·
Selimut
·
Sarung tangan steril
·
Pelumas
TEHNIK
|
TEMUAN
|
1. Bantu
pasien mengatur posisi dorsal rekumben atur paha berotasi keluar, lutut fleksi
dan tutuplah bagian tubuh yang tidak diperiksa
2. Nampakan
bagian pantat dan anjurkan pasien untuk memusatka perhatian
3. Kenakan
sarung tangan dan beri pelumas pada jari telunjuk kemudian perlahan-lahan masukan
jari telunjuk ke dalam anus dan rectum
4. Lakukan
palapsi pada dinding anterior untuk mengetahui kelenjar prostat
|
Normal kelenjar
prostat dapat teraba dengan diameter 4cm dan tidak nyeri tekan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar