Rabu, 24 April 2013

Pemeriksaan Fisik 2



PEMERIKSAAN FISIK PADA SYSTEM PERKEMIHAN





A.    PEMERIKSAAN PADA GINJAL

Ginjal terletak dalam rueng retroperitoneal pada kedua kuadran atas abdomen secara anatomis lobus kedua ginjal menyentuh diafragma dan ginjal turun sewaktu inhalasi ginjal kanan normal lebih mudah dipalpasi dari pada ginjal kiri, karena ginjal kanan terletak lebih bawah dari pada ginjal kiri, hal ini karena ginja kanan terdesak oleh hepar.
TEHNIK
TEMUAN
Inspeksi
1.      Pasien tidur terlentang pemeriksaan di sebelah kanan
2.      Kaji daerah abdomen pada garis mid klaikula kiri dan kanan atau daerah costovetebral angle (CVA) atau lower edge of rib cage
3.      Perhatikan simetris atau tidak tampak ada masa dan pulsasi


Auskultasi
1.Dengan menggunakan stetoskop kita dapat mendengar apakah ada bunyi desiran pada aorta dan arteri renalis
2.Gunakan sisi bel stetoskop, pemeriksan mendengarkan bunyi desiran di daerah epigastrik di area ini kita bisa mendengarkan bunyi aorta.
3. Dengar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas karena pada area ini terdapat arteri renalis kiri dan kanan
Perkusi
1.Pasien dalam posisi terlungkup atau posisi duduk perkusi dilakukan dari arah belakang karena posisi ginjal berada didaerah belakang. Letakan tangan kiri diatas CVA dan lakukan perkusi diatas tangan kiri dengan menggunakan kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri tekan ginjal
Palapsi
1.Ginjal setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi dibawah lekung iga
2. Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi kanan pasien posisi terlentang. Pemeriksa meletakan tangan kiri di bawah pinggang di dVA kiri, tangan kanan berada dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula
3. Nitruksikan pasien menarik nafas dalam dan mengeluaarkaan dengan lengkap
4. Pada saat pasien menarik napas, angkat bagian CVA  kiri dengan ta, gan kiri dan tangan kanan melakukan palpasi kanan dalam
5. Bila ginjal teraba rasakan kontur (bentuk), ukuran dan adanya nyeri tekan
6. Untuk gijal kanan tempatkan tangan kiri dibaawah pinggang di daerah CVA  kanan, tangan kanan berada dilenggkungan iga kanan
7.  Lakukan maneuver yang sama seperti pada palapasi ginjal kiri





Normal keadaan abdomen simetris tidak tampak masa dan tidak ada pulsasi


Bila tampak  masa dan pulsasi kemungkinan ada polikistik,hidroneprosis ataupun nefroma








Normal tidak terdengar bunyi naskuler aorta maupaun arteri renalis bila ada bunyi desiran kemungkinan, adanya RAS ( renalis arteri senisis) nephrosclerotik



Bila tedengar bunyi desiran .jangan melakukan palpasi cidera pada suatu aneurisma dibawah kulit dapat terjadi sebagai akibatnya




Normal tidak menghasilakn nyeri tekan bila ada nyeri tekan diduga ada inflamasi akut






















Pada keadadn normal ginjal tidak teraba, apabila ginjal teraba dan mendasar dengan kenyal, kemungkinan adanya polikistik maupaun hidroneposis

Bila dilakukan penekanan pasien mengeluh sakit, hal ini tanda kemungkinan adanya perandangan
























B.        PEMERIKSAAN URETER
 Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan diagnostik lain seperti BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan pasien dapat dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya, seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang menjalar kebawah, hal ini yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan adanya distensi ureter dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu


C.       PEMERIKSAAN KANDUNGAN KEMIH

TEHNIK
TEMUAN
Inspeksi
1.      Perhatikan bagian abdomen bagian bawah, kandungan kemih adalah organ berongga yang mampuh memebesar untuk mengumpulkan dan mengeluarkan urin yang dibuat ginjal
2.      Didaerah supra pubis apakah adanya distensi
Perkusi
1.      Pasien dalam posisi terlentang, perkusi dilakukan mengetukan pada daerah kandung kemih daerah supra pubis
Palapasi
1.      Lakukan palpasi kandungan kemih pada daerah supra pubis



Normalnya kandungan kemih terletak dibwah simpisis pubis. tetapi setelah membesar organ ini dapat dilihat distensi pada area supra pubis





Bila kandungan kemih penuh maka akan terdengar bunyi dullness/redup



Pada kondisi normal urin dapat dikeluarkan secara lengkap dan kandungan kemih tidak teraba. Bila ada obstruksi dibawah ada produksi urin normal maka urin tidak dapat dikeluarkan pada kandung kemih sehingga akan terkumpul pada kandung kemih. Hal ini mengakibatkan distensi kandungan kemih yang bisa dipalapasi didaerah supra pubis















D.    PEMERIKSAAN URETHRA DAN MEATUS URETHRA
Urethra tidak bisa diperiksa dari luar perlu pemeriksan penunjang sperti BNO, CYSTOCOPY, yang bisa di identifikasi adalah urin yang keluar   

a.       Karakteristik urin
1.      jumlah perhari
·      oliguri                           :  100-400cc/hari
·      anuri                              :  urin output sampai 100cc/hari
·      total anuri                     :  urin output 0cc/hari
·      polyuria                         :  urin output lebih dari 1500cc/hari
2.      dysuria sakit pada saat mengeluarkan urin
3.      warna  (merah,kuning)
4.      baunya
5.      pola buang air kecil yang mengalami perubahan
6.      kemampuan mengontrol buang aur kecil
·      Urgency                        :  tiba-tiba sangat mendesak ingin bak
·      Hesistensy                    :  kesulitan pada saat memulai dan mengakiri bak
·      Dribling                        :  urin keluar secara menetes
·      Incontinensia urin         :  urin keluar dengan sendirinya tidak bias dikontrol
·      Retensi urin
7.      Nocturia bak pada malam hari


E.     PEMERIKSAAN MEATUS URETHA
Peralatan yang digunakan ; sarung tangan
Inspeksi pada meatus urethra apakah ada kelainan sekitar labia. Untuk  warna apakah ada kelainan pada orifisiumuretrha pada laki-laki dan juga lihat cairan yang keluar.



F.     PEMERIKSAAN PROSTAT MELALUI  ANUS
Pemeriksaan prostat untuk mengidentifikasi pembesaran kelenjar prostat bagi pasien laki-laki yang mempunyai keluhan yang mengarah pada hypertrhepy prostat. Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul yang beratnya kira-kira 20 gram yang melingkari


urethra pria dibawah leher kandung kemih akibat pembesaran kelenjar prostat. Berdampak penyumbatan partial atau sepenuhnya pada saluran kemih bagian bawah.

Peralatan yang digunakan:
·         Selimut
·         Sarung tangan steril
·         Pelumas

TEHNIK
TEMUAN
1.      Bantu pasien mengatur posisi dorsal rekumben atur paha berotasi keluar, lutut fleksi dan tutuplah bagian tubuh yang tidak diperiksa
2.      Nampakan bagian pantat dan anjurkan pasien untuk memusatka perhatian
3.      Kenakan sarung tangan dan beri pelumas pada jari telunjuk kemudian perlahan-lahan masukan jari telunjuk ke dalam anus dan rectum
4.      Lakukan palapsi pada dinding anterior untuk mengetahui kelenjar prostat












Normal kelenjar prostat dapat teraba dengan diameter 4cm dan tidak nyeri tekan

Tidak ada komentar: