Senin, 10 Juni 2013

KARDIOVASKULER

Tekanan Darah


TD merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dgn tekanan dari jantung Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi tjd adalah TD Sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yg tetap dlm arteri menimbulkan tekanan Diastolik atau minimum. TD Diastolik adl tekanan minimal yg mendesak dinding arteri setiap waktu. Unit standar utk pengukuran TD adl milimeter air raksa (mmHg). TD dicatat dgn pembacaan sistolik sblm diastolik (mis. 120/80). 

Fisiologi TD Arteri
TD menggambarkan interrelasi dari curah jantung, tahanan vaskular perifer, volume darah, viskositas darah dan elastisitas arteri

Curah Jantung
  • Curah jantung = Frekuensi jantung x Volume sekuncup
  • Curah jantung sso adl volume darah yg dipompa jantung (volume sekuncup) selama 1 menit (frekuensi jtg)
  • TD bergantung pd curah jantung & tahanan vaskuler perifer
  • TD = Curah jantung x tahanan vaskuler perifer
  • Jika curah jantung meningkat, darah yg dipompakan thd dinding arteri lebih banyak, menyebabkan TD naik.
  • Curah jantung dpt meningkat sbg akibat dari peningkatan frekuensi jantung, kontraktilitas yg lebih besar dari otot jantung, atau peningkatan volume darah

Tahanan perifer
 Tahanan pembuluh darah perifer adl tahanan thd aliran darah yg ditentukan oleh tonus otot vaskular dan diameter pembuluh darah
 Semakin kecil lumen pembuluh, semakin besar tahanan vaskuler thd aliran darah -> TD arteri naik
 Pada dilatasi pembuluh darah dan tahanan turun, TD juga turun

Volume darah
 Pada kebanyakan org dewasa, volume sirkulasi darahnya adl 5000 ml
 Jika volume meningkat, tekanan thd dinding arteri mjd lebih besar
 Misalnya, penginfusan yg cepat dan tdk terkontrol dari cairan iv meningkatkan TD
 Bila darah sirkulasi menurun, spt pd kasus hemoragi atau dehidrasi, TD turun
Viskositas
 Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah , menentukan viskositas darah
 Apabila hematokrit meningkat, dan aliran darah lambat, TD arteri naik
 Jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi utk mengalirkan darah yg kental melewati sistem sirkulasi
Elastisitas
 Normalnya dinding arteri elastis dan mudah berdistensi
 Pd penyakit ttt, spt arteriosklerosis, dinding pembuluh kehilangan elastisitasnya dan digantikan oleh jaringan vibrosa yg tdk dpt meregang dgn baik
 Penurunan elastisitas meningkatkan TD
Faktor yg mempengaruhi TD
 Usia
 Stress
 Ras
 Medikasi
 Variasi diurnal
 Jenis kelamin
Usia
 Tingkat normal TD bervariasi sepanjang kehidupan.
 TD bayi berkisar antara 65-115 / 42-80
 TD normal anak usia 7 tahun adalah 87-117/48-64
 Kisaran normal anak usia 19 tahun, TD 124-136/77-84 utk anak laki-laki dan 124-127/63-74 utk anak perempuan
 TD dewasa normal <130/<85
 TD lansia normal 140/90
Stress
 Ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi simpatik, yg meningkatkan frekuensi darah, curah jantung, dan tahanan vaskuler perifer
 Efek stimulasi simpatik meningkatkan TD
Ras
 Frekuensi hipertensi pada org Afrika Amerika lebih tinggi daripada orang Eropa Amerika
 Kecenderungan ini diyakini berhubungan dgn genetik dan lingkungan
Medikasi
 Banyak medikasi yg secara langsung maupun tdk langsung, mempengaruhi TD
 Contoh jenis medikasi antihipertensi: diuretik (lasix), Vasodilator (minoksidil), ACE inhibitor (captopril), analgesik narkotik
Variasi diurnal
 Tingkat TD berubah-ubah sepanjang hari
 TD biasanya rendah pd pagi-pagi sekali, secara berangsur-angsur naik pd pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pd senja hari atau malam
 Tidak ada orang yg pola dan derajat variasinya sama
Jenis kelamin
 Setelah pubertas, pria cenderung memiliki TD lebih tinggi
 Setelah menopause, wanita cenderung memiliki TD lebih tinggi

HIPERTENSI
 Diagnosa hipertensi pd org dewasa dibuat saat bacaan diastolik rata-rata 2 kali atau lebih 90 mmHg atau lebih, atau bila TD sistolik 140 mmHg pada 2 kali atau lebih kunjungan
 Hipertensi dihubungkan dgn pengerasan dan hilangnya elastisitas dinding arteri
 Individu dgn riwayat keluarga hipertensi berisiko jg utk mengalami hipertensi
 Kegemukan, merokok, pengguna berat alkohol, kadar kolesterol tinggi, dan terpapar stress secar kontinu jg dihubungkan dgn hipertensi
 Insiden hipertensi lebih banyak tjd pd org yg lebih tua
Klasifikasi hipertensi
Kategori Sistolik Diastolik
 Normal <130 =210 >=120

HIPOTENSI
 Hipotensi dipertimbangkan secara umum saat TD sistolik turun sampai 90 mmHg atau lebih rendah
 Tjd krn dilatasi arteri pada dasar vaskuler, kehilangan volume darah dlm jumlah yg banyak (mis.hemoragi), atau kegagalan otot jantung memompa scr adekuat (mis. Infark miokard)
 Hipotensi dihubungkan dgn pucat, berkeringat, penurunan haluaran urine
Peralatan mengukur TD
 Sfigmomanometer : tdd manometer tekanan, manset oklusif, dan balon tekanan
 Stetoskop
Jenis sfigmomanometer
 Manometer aneroid : ringan, portabel, dan rapi, namun memerlukan kalibrasi dlm interval rutin
 Manometer air raksa : lebih akurat, pengulangan kalibrasi tdk diperlukan. Utk memastikan bacaan yang akurat, kolom air raksa harus jatuh dgn bebas saat tekanan dilepaskan & harus selalu pd angka nol bila manset dikempiskan
Auskultasi
 Lingkungan yg tenang, dan suhu yg nyaman
 Hipotensi ortostatik atau postural : menurunnya TD saat klien bergerak dari posisi duduk ke berdiri, sering disertai dgn pusing, kunang2, dan bahkan sinkop(pingsan), dpt merupakan gejala kurang volume cairan atau kontrol neurovaskuler yg tdk adekuat

Korotkoff :
Adalah seorang ahli bedah Rusia, yg menggambarkan pertama kali bunyi yg terdengar di atas arteri saat manset dikempiskan pd th 1905 :
  1. Bunyi Korotkoff I : ketukan ritmis yg jernih bersamaan dgn frekuensi nadi yg berangsur2 meningkat intensitasnya. Awitan bunyi bersamaan dgn tekanan sistolik
  2. Korotkoff II : bunyi hembusan, tjd saat manset terus mengempis
  3. Korotkoff III : ketukan yg lebih lembut dari fase I
  4. Korotkoff IV : bunyi hembusan lebih lembut yang menghilang, bernada rendah jika manset dikempeskan terus
  5. Korotkoff V : tidak ada bunyi
Palpasi
 Teknik palpasi tdk langsung berguna bagi klien yg denyut arterialnya terlalu lemah utk menghasilkan bunyi Korotkoff
 Hanya TD sistolik yg dapat dikaji dgn palpasi

Contoh masalah keperawatan yang menggunakan TD sebagai batasan karakteristik :
 Intoleransi aktivitas
 Perubahan perfusi jaringan
 Ansietas
 Penurunan curah jantung
 Nyeri
 Resiko cedera
 Kekurangan volume cairan

Semoga bermanfaat. Mohon berikan kritik dan saran. Terima Kasih.

Tidak ada komentar: